Ini pengalam Adventure ketiga kalinya dalam race -+ 1 tahun ini. Pertama ke Papandayan, kedua ke Gunung Gede, dan ketiga ke Gua Buniayu.
Belum pernah terpikirkan untuk menelusuri gua. Seumur-umur coman pernah ke gua maria aja. Dibayangan sih masih gak terlalu extrem, tapi ketiga ngerasain, WOW. hahha.
Jumat 2 Oktober 2015 jam 22.00 kita berangkat dari Ex Kantor (Karena dah keluar dari kantor ini, tapi gak bisa moveon) bersama teman-teman. Kita ber10, 3 temen udah pernah bareng ke gede dan papandayan. Lainnya baru kenal semua, dari divisi sales. hahhaa.
Kita pake 2 Mobil, 1 mobil sedan dan 1 lagi avansa. Pengeluaran pertama yaitu toll dan bensin.
Bensin Rp 200.000 1 mobil
Tol Rp 100.000 1 mobil
Paket Caving Rp 180.000/Orang (Dapet Peralatan lengkap)
Ini baru anggaran.
Perjalanan yang cukup jauh, sempet nyasar dan bingung mau nanya kesiapa. Karena waktu itu kita nyasar pas subuh. Dan gak mungkin ngetok-ngetok rumah penduduk.
Kita sempet sarapan juga Bubur Ayam dipinggir jalan sebelum sampe Gua Buniayu. Sampe-sampe Gua Bunuayu Pagi.
Berikut ini foto-foto kami.
Untuk masuk ke Gua kita harus di kerek kebawah. Saya pikir itu yang terekstrem tapi ternyata itu adalah awal dari segalanya.
Dari awal sampe tengah medan tidak begitu berat. Tapi jujur saya takut ketinggian. Dimana kita harus merambat di batu yang bawahnya genangan air yang gak tau dalemnya seberapa. OMG
Dan hal terberat dari caving adalah lumpur. Saya sempet berkali-kali untuk gak bisa angkat sepatu dari lumput. Dan perjalanan pun semakin berat ketika lumpur bercampur dengan batu-batu yang super tinggi. Gak ada lagi deh rasa jiji sama lumpur, semua badan dah di penuhin lumpur.
Dan setelah kurang lebih 4-5 Jam kita jalan di gua dan main-main sama lumpur, akhirnya kita melihat matahari. Sumpah itu hal terindah ketika ada di Gua.
Dan finally saya menyimpulkan Caving bukan jiwa gw. Saya akan memilih naik gunung dari pada Caving. But tiap orang punya kesukaan masing-masing. Menurut saya klo naik gunung cape nya terbayar pas sudah di puncak. Tapi kalau caving itu, ngeliat ada sinar matahari adalah hal terindah.
Dari cerita bapak disana, dulunya desa ini adalah pantainya pelabuhan ratu. Dan terjadi surut air laut sehingga adalah desa ini. Kalau musim hujan gua ini tidak bisa di telusuri, karena airnya bisa sampai penuh. Dan usut punya usut yang nemuin Gua ini adalah Orang Prancis. Jadi waktu masuk kegua ini pertama kali Yaitu 3 Orang perancis dan 2 orang indonesia. Perancis dan Indo punya Ilmu masing-masing, perancis ilmu pengetahuan dan Indonesia punya ilmu goip. :D
Belum pernah terpikirkan untuk menelusuri gua. Seumur-umur coman pernah ke gua maria aja. Dibayangan sih masih gak terlalu extrem, tapi ketiga ngerasain, WOW. hahha.
Jumat 2 Oktober 2015 jam 22.00 kita berangkat dari Ex Kantor (Karena dah keluar dari kantor ini, tapi gak bisa moveon) bersama teman-teman. Kita ber10, 3 temen udah pernah bareng ke gede dan papandayan. Lainnya baru kenal semua, dari divisi sales. hahhaa.
Kita pake 2 Mobil, 1 mobil sedan dan 1 lagi avansa. Pengeluaran pertama yaitu toll dan bensin.
Bensin Rp 200.000 1 mobil
Tol Rp 100.000 1 mobil
Paket Caving Rp 180.000/Orang (Dapet Peralatan lengkap)
Ini baru anggaran.
Perjalanan yang cukup jauh, sempet nyasar dan bingung mau nanya kesiapa. Karena waktu itu kita nyasar pas subuh. Dan gak mungkin ngetok-ngetok rumah penduduk.
Kita sempet sarapan juga Bubur Ayam dipinggir jalan sebelum sampe Gua Buniayu. Sampe-sampe Gua Bunuayu Pagi.
Berikut ini foto-foto kami.
Untuk masuk ke Gua kita harus di kerek kebawah. Saya pikir itu yang terekstrem tapi ternyata itu adalah awal dari segalanya.
Dari awal sampe tengah medan tidak begitu berat. Tapi jujur saya takut ketinggian. Dimana kita harus merambat di batu yang bawahnya genangan air yang gak tau dalemnya seberapa. OMG
Dan hal terberat dari caving adalah lumpur. Saya sempet berkali-kali untuk gak bisa angkat sepatu dari lumput. Dan perjalanan pun semakin berat ketika lumpur bercampur dengan batu-batu yang super tinggi. Gak ada lagi deh rasa jiji sama lumpur, semua badan dah di penuhin lumpur.
Dan setelah kurang lebih 4-5 Jam kita jalan di gua dan main-main sama lumpur, akhirnya kita melihat matahari. Sumpah itu hal terindah ketika ada di Gua.
Dan finally saya menyimpulkan Caving bukan jiwa gw. Saya akan memilih naik gunung dari pada Caving. But tiap orang punya kesukaan masing-masing. Menurut saya klo naik gunung cape nya terbayar pas sudah di puncak. Tapi kalau caving itu, ngeliat ada sinar matahari adalah hal terindah.
Dari cerita bapak disana, dulunya desa ini adalah pantainya pelabuhan ratu. Dan terjadi surut air laut sehingga adalah desa ini. Kalau musim hujan gua ini tidak bisa di telusuri, karena airnya bisa sampai penuh. Dan usut punya usut yang nemuin Gua ini adalah Orang Prancis. Jadi waktu masuk kegua ini pertama kali Yaitu 3 Orang perancis dan 2 orang indonesia. Perancis dan Indo punya Ilmu masing-masing, perancis ilmu pengetahuan dan Indonesia punya ilmu goip. :D
Komentar
Posting Komentar